Struktur Kalimat Bahasa Jepang: Mulai dari Pola Dasar sampai Variasi Natural
- derisna
- 28 Jun
- 4 menit membaca
Diperbarui: 3 Jul

Struktur Kalimat Bahasa Jepang: Mulai dari Pola Dasar sampai Variasi Natural
"Lho, Kok Predikatnya di Belakang?"
Waktu pertama kali belajar bahasa Jepang, banyak orang langsung mikir, "Lho, kok susunannya beda banget sama bahasa Indonesia, ya?" š
Kalau dalam bahasa Indonesia kita pakai urutan: Subjek ā Predikat ā Objek (SPO) contoh:
Saya makan apel.
Di bahasa Jepang justru yang paling umum dipakai adalah: Subjek ā Objek ā Predikat (SOP)
Contoh:
ććććÆćććććććć¹ć¾ćć ā Saya (ćÆ) apel (ć) makan.
Jadi, predikat alias kata kerjanya selalu di akhir kalimatĀ ā inilah salah satu ciri khas utama kalimat bahasa Jepang.
š Bagian-Bagian Penting dalam Kalimat Jepang
Sebelum kita masuk ke detail setiap bagian, penting juga buat kenal dua hal utama yang bikin kalimat Jepang bisa nyambung dan punya arti:
Partikel (å©č© / ććć)š Baca juga: Daftar Partikel Penting dalam Bahasa Jepang
Fungsinya seperti lem yang menyambungkan kata-kata dalam kalimat.
Menunjukkan hubungan antar unsur dalam kalimat: siapa subjeknya, apa objeknya, ke mana arah aksinya, dsb.
Misalnya:
㯠(wa) ā penanda topik
ć (o) ā penanda objek langsung
ć«ć»ć§ć»ćø ā penanda waktu/tempat/arah
Tanpa partikel, artinya bisa kacau atau nggak jelas! Partikel juga bantu kita ngerti fungsi kata meskipun urutannya berubah.
Predikat dalam Bahasa Jepang: Bisa Kata Kerja, Bisa ć§ć (desu)
Nggak semua kalimat harus punya kata kerja.
Kalau kamu cuma menyatakan fakta atau identitas, kalimatnya bisa diakhiri dengan "ć§ć (desu)", semacam "adalah" versi sopan.
Contoh:
ććć㯠ććććć§ććā Saya adalah murid.
ćć㯠ć«ć»ćććć§ććā Dia orang Jepang.
Tapi kalau pakai kata kerja, biasanya diakhiri bentuk "ļ½ć¾ć (masu)" supaya terdengar sopan:
ć®ćæć¾ć ā minum
ćć¹ć¾ć ā makan
Jadi, "ć§ć" dipakai untuk kalimat dengan kata benda atau kata sifat, sedangkan "ć¾ć" adalah akhiran untuk kata kerjaĀ yang menunjukkan bentuk sopan.
Subjek (äø»čŖ / ćć ć / shugo)
Biasanya diikuti oleh partikel 㯠atau ć
Contoh: ććć㯠= saya
Objek (ē®ēčŖ / ććć¦ćć / mokutekigo)
Biasanya diikuti oleh partikel ć
Contoh: ćć³ć = roti
Predikat (čæ°čŖ / ćć ć¤ć / jutsugo)
Biasanya berupa kata kerja
Contoh: ćć¹ć¾ć = makan
Contoh kalimat lengkap:
ććććÆććć³ćććć¹ć¾ćć ā Saya makan roti.
Kalau diterjemahin mentah: "Saya rotiĀ makan." š„ Tapi itulah struktur alami dalam bahasa Jepang!
š Positif, Negatif, Lampau, dan Non-Lampau dalam Bahasa Jepang
š Sekilas Tentang Perubahan Kata Kerja
Dalam bahasa Jepang, perubahan bentuk kata kerja disebut ę“»ēØ (ćć¤ćć / katsuyou). Ini mirip dengan konsep "konjugasi" dalam bahasa lain.
Kalau dibandingkan dengan bahasa Indonesia, perubahan ini bisa setara dengan kombinasi kata seperti:
sudahĀ makan (lampau)
tidakĀ makan (negatif)
sedangĀ makan (progressive)
akanĀ makan (masa depan)
Tapi dalam bahasa Jepang, semua itu terjadi langsung dalam bentuk kata kerjanya, bukan dengan menambahkan kata bantu.
Contoh:
ć®ć = minum (bentuk dasar/kamus)
ć®ćæć¾ć = minum (bentuk sopan, sekarang/akan datang)
ć®ćæć¾ćć = tidak minum
ć®ćæć¾ćć = sudah minum
ć®ćæć¾ććć§ćć = tidak minum (lampau)
Perubahan ini juga tergantung dari jenis kata kerja dan tingkat kesopanan yang digunakan (bentuk sopan, bentuk biasa, dst).
Dalam bahasa Jepang, kalimat bisa berubah bentuk tergantung waktunya (lampau atau sekarang), dan apakah kalimat itu positif atau negatif. Ini penting banget karena di Jepang, bentuk waktu dan kesopanan berpengaruh besar dalam komunikasi.
š¹ Kalimat Positif & Negatif
Positif = menyatakan sesuatu terjadi/benar
Negatif = menyatakan tidak terjadi/salah
Contoh:
Positif: ćć¹ć¾ć ā makan
Negatif: ćć¹ć¾ćć ā tidak makan
š¹ Kalimat Lampau & Non-Lampau
Non-lampau (sekarang/masa depan): ćć¹ć¾ć ā makan (sekarang atau akan)
Lampau (masa lalu): ćć¹ć¾ćć ā sudah makan
Negatif lampau:
ćć¹ć¾ććć§ćć ā tidak makan (di masa lalu)
š Perbedaan dengan Bahasa Indonesia:
Bahasa Indonesia biasanya pakai keterangan waktu: "sudah", "akan", "tidak"
Saya makan (sekarang)
Saya sudahĀ makan ā lampau
Saya tidakĀ makan ā negatif
Di Jepang, bentuk kata kerjanya sendiri sudah menunjukkan waktunya dan positif/negatifnya.
Makanya, memahami pola perubahan bentuk ini penting untuk:
Bikin kalimat yang tepat
Menangkap maksud pembicara
Lulus JLPT š Karena tanpa paham struktur SOP, kamu bakal bingung banget pas mulai dengar percakapan asli atau baca kalimat dalam buku/pesan teks. Selain itu, banyak partikel hanya masuk akal kalau kamu tahu posisinya dalam kalimat.
š Perbandingan Struktur SPO vs SOP
Bahasa | Subjek | Predikat | Objek |
Indonesia | Saya | makan | nasi |
Jepang | ććć㯠| ććÆćć | ćć¹ć¾ć |
Jadi, urutannya berubah, tapi maknanya tetap. Di sinilah partikel seperti 㯠dan ć berperan besar sebagai penanda!
āļø Tips Latihan Struktur Kalimat Jepang
š Balik pola SPO jadi SOPĀ saat latihan. Contoh: "Dia minum teh" ā SPO ā Kalimat Jepang: ćććÆććć”ćććć®ćæć¾ćć
š£ Biasakan dengar dan baca kalimat lengkapĀ dari sumber Jepang asli. Semakin sering kamu lihat struktur ini, semakin alami rasanya.
š§± Bangun kalimat sederhana dulu:
Subjek + kata kerja saja: ććććÆććÆćććć¾ćć
Subjek + objek + kata kerja: ćććÆććććććć¹ć¾ćć
š§© Main susun-susun kata! Ambil beberapa kata dan partikel, lalu susun sendiri. Biar serasa main puzzle š
Komentar